Penahanan Kartu BPNT Di Parakantugu Dicurigai Terkait Kepentingan Pilkades

Hallo Cianjur.Com- Cijati.
Hasil temuan olah lapangan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen Nusantara (YLPKN) yang menemukan banyak kartu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) ditahan oleh koordinator pendamping. Meskipun secara aturan hal itu tidak dibenarkan.
Ketua DPD YLPKN Jawa Barat (Jabar), Hendra Malik pada media mengatakan temuan ini merupakan hasil survei independen dari lembaganya di beberapa kecamatan di Kabupaten Cianjur. Hasilnya mencengangkan, hampir 90 persen kartu atm KPM PKH ditahan oleh koordinator atau pendamping.
“Beberapa pelanggaran yang dilakukan oleh pendamping PKH terhadap KPM sudah tidak bisa ditolerir lagi. Ini jelas pelanggaran kode etik pendamping dan perlu tindakan tegas,” katanya saat ditemui awak media di kantornya.
Sementara saat ini, kejadian serupa terjadi pula di Desa Parakantugu, Kecamatan Cijati. Kab. Cianjur, dimana warga Penerima manfaat program Bantuan Pangan Non Tunai mengeluh sebab kartu yang biasa dipakai untuk mengambil Bantuan BPNT ditahan.
Menurut warga, sekalipun penahanan kartu dengan alasan untuk memudahkan turunnya kembali bantuan yang belum diterima. Tapi dikhawtirkan adanya keterkaitan pada pemanfaatan salah satu calon pada Pilkades di Desa Parakan Tugu. Apalagi penahanan dilakukan pada warga yang ada di Tugu saja.
“Kami warga Tugu merasa heran, kenapa kartu harus ditahan. Jangan jangan untuk dikaitkan pada politik saat menjelang Pilkades,” ujar warga Tugu yang meminta tidak ditulis namananya.
Sementara ketika dihubungi, PJS Kepala Desa Parakantugu sedang tidak ada di tempat, namun disebutkan Kasi Pemerintahan Desa Parakantugu, Hamdan yang didampingi dua rekannya menyebutkan bahwa pihak desa belum tahu pihak mana yang menahan kartu tersebut. Akan tetapi sekalipun ada penahanan kemungkinan besar untuk melakukan cek agar pencairan tidak ada yang double (ganda). “Kemungkinan itu untuk pengecekan saja,” ujarnya. (Wan Kusmiran)