Tangisan Nenek Aisah Panggilan Untuk Para Dermawan Di Cianjur

HALLO CIANJUR-Cianjur
Kata kata yang ditulis Acay Yani di medsos, sederhana namun memiliki kepekaan sosial cukup tinggi. Bercerita tentang Nenek Aisah jompo buta yang hidup hanya ditemani kedua anak yang belum dewasa, di sebuah gubuk diatas tanah milik pemerintah di Kampung Cibinong RT 04/001 Desa Rancagooong, Kecamatan Cilaku, .
Nenek Aisah seorang jompo dan tidak melihat tersebut, hidup dengan dua cucunya. Saat ini kedua cucu terpaksa putus sekolah. Ironisnya sekalipun dalam keseharian ada pada kesusahan, namun belum juga tersentuh dengan bantuan pemerintah. Baik PKH, Bantuan sembako dan bantuan bantuan lainnya termasuk dari 5 program andalan Baznas Kabupaten Cianjur.
Ditanya soal bantuan, nenek Aisah hanya menggelengkan kepalanya pelan pelan, wajahnya sekilas berubah nampak sedih. Malah, untuk meyakinkan, tangannya meraba raba tangan kedua cucunya seolah ingin meyakinkan walau sepahit apa pun kedidupannya. Kedua cucunya berada di sisinya walau bersama dalam kesedihan.
“Ninis Sumarni hanya sampai kelas 8, Muhamad Rijal hanya sampai kel;as 6, karena kami tak punya biaya akhirnya sekolah berhenti, “ ujarnya lirih.
Semula Nenek Aisyah tinggal di gubuk tanah negara berempat, dengan ibunya Ninis dan Rijal, tetapi setelah penderitaan makin mendera akhinya Ibu meraka nekad pergi ke Sauidi untuk merubah nasib. Dan kepergiannya tersebut 4 bulan lalu.
“Kami tidak memiliki apa apa, tetapi kami pun tidak terlalu berharap, namun semoga saja Alloh segera mengetuk hati para dermawan untuk membantu sampai anakku bisa mengirim uang,” ujarnya pelan. Terlihat dari sudut matanya yang tidak melihat berlinang air mata.
(WK-DR HALLO Cjr).